Tahun 2005 dimana saat itu aku masih duduk di bangku Aliyah, tepatnya di Madrasah Aliyah Negeri Cililin Bandung aku ikut meresmikan stadion yang diberi nama Jalak Harupat. Stadion itu dibangun begitu megahnya di areal pesawahan, Soreang Kabupaten Bandung.
Stadion itu diresmikan oleh Bupati Bandung Obar Sobarna. Pada upacara peresmian itu ada upacara yang sangat utama yang diikuti oleh 1000 orang atlet Pencak Silat yang ada di Bandung dan sekitarnya. Dan yang lebih membanggakan adalah kami semua adalah salah satu orang yang pertama kali mnginjakkan kaki di stadion itu.
Kini waktu telah berlalu, dan banyak dari para sukarelawan yang pada saat itu ikut meresmikan si Jalak Harupat kini hanya bisa menyaksikan dari jauh, dari layar televisi. Itupun hanya sesekali saja, kalau ada pertandingan penting yang digelar di situ. Maklumlah Persikab-nya belum masuk ke divisi utama alias masih atah adol.
Begitu banyak kenangan yang tersimpan dari si Jalak Harupat. Bayangkan saja, saat itu sekolah kami hendak menghadapi UN dan kami tetap merelakan diri untuk mengikuti acara tersebut. Untungnya, kami masih bisa menjaga konsistensi belajar kami.
Stadion itu diresmikan oleh Bupati Bandung Obar Sobarna. Pada upacara peresmian itu ada upacara yang sangat utama yang diikuti oleh 1000 orang atlet Pencak Silat yang ada di Bandung dan sekitarnya. Dan yang lebih membanggakan adalah kami semua adalah salah satu orang yang pertama kali mnginjakkan kaki di stadion itu.
Kini waktu telah berlalu, dan banyak dari para sukarelawan yang pada saat itu ikut meresmikan si Jalak Harupat kini hanya bisa menyaksikan dari jauh, dari layar televisi. Itupun hanya sesekali saja, kalau ada pertandingan penting yang digelar di situ. Maklumlah Persikab-nya belum masuk ke divisi utama alias masih atah adol.
Begitu banyak kenangan yang tersimpan dari si Jalak Harupat. Bayangkan saja, saat itu sekolah kami hendak menghadapi UN dan kami tetap merelakan diri untuk mengikuti acara tersebut. Untungnya, kami masih bisa menjaga konsistensi belajar kami.