Halaman

26 January 2008

Imbangi Masalah Dengan Ilmu


Setiap hari, setiap saat, selalu saja ada masalah yang muncul. Darimanapun itu, yang jelas membuat kita mengerutkan dahi. Semuanya datang tak pernah terduga, tiba-tiba saja sudah nampak di depan kita, dan mau tidak mau harus kita hadapi.

Tetapi, masalahnya bagaimana kita bisa menghadapinya saja tanpa menyelesaikannya. Untuk itu kita memerlukan pengetahuan yang sesuai dengan masalah yang sedang kita hadapi tersebut. Dan, sudah barang tentu masalah itu dapat kita tebak akan datang sehingga kita bisa menyiapkan ilmu untuk menghadapinya.

Untuk itu, percepatan kita dalam mencari ilmu harus jauh lebih baik ketimbang permasalahan yang terus datang kepada kita. Kalau permasalahan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan ilmu, maka kita akan merasa terbelenggu dan tidak bisa berbuat banyak. Mending kalau kita tidak stress dan bunuh diri, kalau demikian, kan repot dunia akhirat.

Kemudian, ketika masalah itu menimpa maka kita harus bisa dan berani menghadapi, hayati dan menikmatinya. Agar, masalah tersebut nantinya akan menjadi pemacu semangat bagi kita untuk menghadapi masalah-masalah selanjutnya dengan lebih baik, bijak, dan dewasa.

Selamat Menuntut Ilmu!

22 January 2008

Kesepian


Kesepian bukanlah hal yang menyenagkan. Itulah sebabnya kenapa manusia dikatakan makhluk sosial. Ketergantungannya akan keberadaan orang lain tidak bisa terelakkan.

Ketika kita berada dalam suatu lingkungan, maka kita membutuhkan interaksi dengan tetangga atau orang lain yang kebetulan lewat dan seterusnya. Apalagi, jika kita berada pada organisasi atau lembaga, adalah hal yang tidak mungkin bagi kita untuk menutup diri -tidak berkomunikasi dengan orang lain.

BT, butuh teman. itulah hal yang sering terjadi pada seseorang yang sedang mengalami keruwetan dalam hidupnya. Walau, sebenarnya temannya banyak dan ada di mana-mana, tetapi ia tidak merasakan keberadaan mereka. Sehingga mereka lebih memilih mencari teman yang bisa diajak curhat, sering dan mau mendengarkan keluh kesahnya. Itulah sebenarnya yang mesti kita garis bawahi.

18 January 2008

Biar Semangat Lagi ...!

Sedang tidak semangat ...?
Kurang ber-ghirah dalam menjalani kehidupan ....?
Mungkin salah satu sebabnya adalah usangnya motivasi yang kita miliki. Lalu, ... bagaimana agar semangat kita bisa kembali memuncak -pada performa terbaik?
Salah satunya adalah dengan menata kembali hal-hal yang menjadi motivasi bagi kita untuk melakukan aktifitas tersebut. Termasuk di dalamnya menata ulang cita-cita, niat, dan harapan-harapan yang ingin kita wujudkan.

Dengan menata ulang semua ini maka kekuatan visualisasi lewat imajinasi yang kita hadirkan akan lebih nampak dan ini secara otomatis akan meningkatkan semangat kita karena berbagai hal yang sukses dan membahagiakan mungkin segera kita nikmati.

Pentingnya menata kembali niat kita dalam melakukan aktifitas pun sangatlah penting. Dengan ini, maka niat yang tadinya dapat 'rontok' hanya karena masalah sepele menjadi super kuat dan tak tergoyahkan karena dibarengi dengan keyakinan yang mendalam.

Dengan menata ulang cita-cita yang kita miliki, maka diharapkan segala hal, perbuatan yang kita lakukan akan lebih teratur dan terarah. Mana yang harus didapatkan dalam waktu yang cepat dan mana cita-cita yang mungkin akan kita peroleh lima atau sepuluh tahun yang akan datang. Ini semua memerlukan kejelasan agar kita mampu berpikir realistis tetapi tetap dibarengi dengan optimis.

17 January 2008

Apa yang kau dapatkan jika kau bangun lebih pagi, lebih awal? Jawabannya tentu beragam, namun yang jelas semua itu bisa menambah produktifitas hidup kita karena semakin panjangnya hari yang kita jalani.

Makanya, kenapa ajaran islam menganjurkan agar umatnya melakukan shalat tahajud, bangun pada dini hari. Tiada lain dan tiada bukan salah satunya adalah agar umat islam menjadi umat yang produktif dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebagai tanda syukur kepada Allah swt.

Namun demikian, masih saja bangun malam ini dianggap hanya untuk beribadah dalam artian yang sempit. Misalnya, seorang akhwat tidak lagi bangun malam karena ia sedang berhalangan -haidh.
Padahal, meskipun berhalangan ia masih tetap bisa melakukan ibdah atau amalan lain yang baik meskipun tidak dengan sholat malam.
bersambung ...

10 January 2008

Mari Berhijrah

Sepertinya, ... momentum tahun baru hijriyah tak se-semarak tahun baru Masehi. Tak ada yang digembor-gemborkan untuk diikuti atau dihadiri. tapi, ... bukan berarti kita harus ciut dan tak bersemangat untuk memanfaatkan momentum ini. Momentum di mana rasulullah mengajarkan kepada kita umatnya untuk senantiasa mengoptimalkan nalar dan ikhtiar.

Menelisik sedikit dari kisah hijrahnya Nabi Muhammad saw., ketika beliau hendak berhijrah maka beliau menggunakan nalar atau pikirannya untuk dapat pergi dengan aman ke kota yatsrib (madinah) dengan aman. Betapa tidak, saat itu kaum Quraisy berniat membunuh rasul.

Tapi dengan izin Allah, berkat kecerdikan beliau memanfaatkan segala potensi maka beliaupun dapat lolos dari niat jahat kaum tersebut. Padahal, kalau kita perhatikan beliau adalah kekasih Allah maka kenapa beliau tidak langsung meminta perlindungan kepada Allah berupa mukjizat atau sejenisnya, dan itu pasti dikabulkan. Tetapi beliau tidak melakukan itu agar kita umatnya dapat mengambil pelajaran yang berharga akan makna hijrah ini.

Adalah sebuah kewajiban bagi kita untuk menggunakan akal kita, menggunakan tenaga, dan potensi lain yang Allah berikan pada kita. Agar ... kita dapat memperbaiki hidup kita, keluarga, lingkungan dan seterusnya. Demi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

06 January 2008

Koran Layak Baca

Setiap hari kita pasti akan selalu mendengar atau membaca berita, apapun itu. Dari koran, televisi, radio, brosur atau dari mulut ke mulut. Bahkan kabar angin sekalipun. Berita yang sampai kepada kita tentu sedikit banyak akan mempengaruhi pemikiran kita. Memberi wawasan baru yang mungkin akan menambah semangat hidup kita atau sebaliknya. Membuat kita suka terhadap sesuatu hal yang diberitakan atau membencinya. Semua itu tergantung pada media yang memberikan berita tersebut.

Untuk itu agar kita tidak sia-sia dalam memperoleh berita kita harus bisa memilah-milih mana sumber berita yang kualitas, keakuratannya dapa dipertanggung jawabkan. Bukan hanya membuat senang pembaca belaka.

Kita fokuskan bahasan kita pada surat kabar atau koran nasional. Dari sekian banyak koran yang beredar, baik itu yang bersifat lokal, maupun nasional manakah surat kabar yang memiliki kualitas yang paling baik. Apakah itu Kompas, Republika, Sindo, Pos Kota, Pikiran Rakyat, Tempo, Warta Kota, dan atau ada surat kabar lain yang memang lebih baik?