Halaman

23 December 2007

Kaleidoskop 2007

Tahun 2007 sudah mendekati masa terakhirnya. Kini Desember basah merata hampir di seluruh pelosok negeri. Entah bagaimana pandangan kita-kita terhadap waktu yang terus bergulir dengan cepat ini.

Berbagai kejadian, masalah, senyum, tangis, bahagia, derita semuanya telah hadir di tahun ini. Akan segera berlalu tahun yang begitu berkesan baik, bagi sebagian orang sehingga ia berat hati untuk meninggalkannya dan beranjak ke tahun berikutnya, 2008. Tapi sebagian orang lagi berharap agar tahun ini cepat-cepat berlalu, karena begitu banyak kenangan pahit dan kejadian yang tidak enak baginya.

Entah dari sudut mana kita memandang tahun 2007 yang akan segera berlalu ini, yang jelas yang terpenting adalah kita mampu menghadirkan berbagai makna yang selama ini terpendam atau sengaja dipendam. Pelbagai pelajaran hidup semestinya dapat kita peroleh sehinnga kita memiliki bekal yang lebih banyak untuk menghadapi hidup di tahun dan di masa yang akan datang.

Bertambah tahun berarti berkurang jatah umur kita di dunia ini. Dan semakin dekat kita kepada kematian. Bukan takut akan mati itu sendiri, tetapi takut jika kita tidak memiliki bekal untuk kehidupan mendatang yang seyogyanya kita peroleh, kita kumpulkan di dunia ini.

Kemudian, apakah kita akan membiarkan keadaan hidup kita sama dengan tahun depan? Jangan sampai itu terjadi, karena bila terjadi maka kita termasuk orang yang sangat merugi. Oleh karena itu, perencanaan yang matang mesti kita buat agar tata hidup kita di masa depan lebih baik dan lebih bermakna.

Lalu sisi mana dari hidup kita yang mesti diperbaiki? Jawabannya ada pada diri kita sendiri. Tergantung pada permasalahan yang kita hadapi. Kalau masalah itu menyangkut karir kita maka itulah yang pertama harus kita perbaiki. Kalau silaturahim dengan teman kita yang jadi masalah, maka kita perbaiki hal itu. Seandainya begitu banyak hal yang harus kita perbaiki maka pilah-pilahlah urusan yang perlu diprioritaskan.


22 December 2007

Sekarang ini aku sedang nggak mood, soalnya ada masalah dari layanan blogger-nya. Tadinya sih pengen curhat, nulis tapi karena kurang mendukung, aku jadi mengurungkan niatku. Biarlah lain waktu aku nulis -nge-Blog lagi.

21 December 2007

Selalu ...pasti di warung internet aku nge-Blog. Ya mau tidak mau karena memang baru di situ aku bisa mencurahkan segala keluh kesahku lewat tulisan. Dalam pemikiran selalu saja ada harapan agar aku dapat terus meng-upgrade penampilan blog. Padahal, kalau dilihat blogku nggak jelek-jelek amat buat seorang yang gaptek alias ga tahu apa-apa soal web design.

Akan tetapi tetap saja aku ingin selalu agar blog lebih ngejreng dan dapat lebih aku nikmati di setiap sisinya. Kemudian aku pun ingin agar konten -isi dari blogku lebih berbobot dan lebih bermakna. sehingga aku tidak merasa malu, canggung dikala orang lain berkunjung ke blogku.
Bisa nggak Ya ...?

Aku memang sedikit tidak konsisten akan kejiwaanku -psikologiku, tetapi aku dapat menyadari semua itu dan dapat segera ambil langkah untuk memperbaikinya. Masalahnya, aku sekarang tidak memiliki sohib yang kalau aku dulu waktu sekolah dapat mengungkapkan segala keinginanku kepada teman, guru, adik-adik kelasku, kakak kelasku.

Kalaupun ada amarah yang ingin aku luapkan aku bisa meluapkannya ketika aku nge-mentoring ke adik-adik kelasku atau bahkan ke teman-temanku He..he...
Maaf ya teman-temanku.

Ya, kesepianlah yang menjadi temanku ketika aku mulai meninggalkan sekolahku di Cililin. Memang benar kalau ada orang yang bilang masa SMA adalah salah satu masa terindah yang kita alami, dan itu memang terjadi padaku. Semoga saja aku dapat mengamalkan setiap ilmu yang aku dapatkan selama ini, agar aku tidak menjadi hamba yang merugi, hamba yang menyia-nyiakan waktu. Amin.

18 December 2007

Ruahan Hati

Banyak kenangan indah bersama kawan-kawan seperjuangan kita. Baik di masa SMA, ataupun di masa kita kecil -remaja. Diantara mereka ada pula yang pergi jauh dan tak bisa kita temui kembali. Kita merasa sangat iba apabila ingat -bernostalgia akan kenangan-kenangan yang menjadi penyemangat hidup kita.
Ada kawan sejati kita yang pergi begitu jauh -kembali kehadirat ilahi rabbi. Maka untuk kawan yang kita sayangi ini kita hanya bisa mendoakannya, hanya bisa mengenang jasa-jasa baiknya, meneruskan kebiasaan baiknya, dan seterusnya.
Kawan yang sejati -sejatinya selalu memerhatikan kita. Ia tidak mau kalau sahabatnya yang satu ini kenapa-napa. Akan tetapi, semua itu bukan berarti dapat kita jadikan alasan untuk memilih -memilah mana orang yang mesti kita jadikan kawan. Ingat, kita jangan hanya ingin menjadi objek, tetapi mesti mau menjadi subjek untuk kawan kita.
ber-Kawan yang hanya dilandaskan pada nilai-nilaii ilahiyah-lah yang semestinya kita jadikan pegangan dalam menikmati perkawanan, persahabat yang nantinya bisa kita kenag di dunia -di hari tua, di mana cucu-cucu kita bercengkrama, memanggil kita dengan sebutan nenek/kakek. Ya jika Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk menikmati hari tua. Akan tetapi, bila Allah tidak mengizinkan, semoga saja buah dari persahabata, silaturahim kita menjadi sesuatu yang berharga di akhirat sana. Dimana hanya keridloan-Nya-lah yang berkuasa atas nasib kita. Bukan karena amal baikk kita di dunia. Karena, berapa banyak pun amalan yang kita kumpulkan, niscaya tak akan mampu mengganti dengan syurga Allah. Bahkan orang yang paling mulia di dunia ini pun -Muhammad SAW.
Itulah sebabnya kawan, mari kita berlomba-lomba dalam mencari keridloan-Nya. Bagaimana pun caranya. Yang penting kita terus bersemangat. bolehlah kita terkadang drop -down. Begitu merasa malas untuk beribadah bahkan cenderung maksiat. Tapi, semua ada waktunya, akan ada waktu dimana kita sadar dan ingin kembali.
Seperti halnya aku dulu. Pada waktu sekolah di Aliyah aku begitu menikmati kejauh-dekatan dengan-Nya. Tetapi, setelah aku keluar dari lingkungan sekolah seakan aku kehilangan arah ruhiah dan seakan hanya terobsesi pada duniawiyah belaka.
Manusia tidak akan tetap, itulah fitrah. Sehingga biarpun kita begitu jauh pergi darinya, tetap saja kita memiliki kecenderungan untuk kembali, bertaubat atas segala khilaf. Memang tidak akan langsung kembali pada rel yang tetap -istiqamah, tetapi setidaknya sifat manusiawi yang tidak bisa lepas dari nurani ini akan tetap ada sampai kapanpun. Sampai dimana ia mengalahkan hawa nafsunya atau hawa nafsunya yang menglahkan dia.

16 December 2007

Sampah ?!


Selain banjir, masalah apakah yang sedang dan akan selalu dihadapi kota Jakarta tercinta?

Sampah, ya itulah masalah yang sangat krusial dan perlu perhatian yang serius. Tidak bisa diperhatikan ketika sudah tidak tertampung saja, melainkan harus sejak dini. Karena mau tidak mau sampah ini diproduksi setiap saat baim oleh rumah tangga, maupun oleh pabrik atau perusahaan-perusahaan.

Salah satu penyebab banjir inilah yang sering merepotkan. Karena dengan sampah, maka berbagai penyakit tumbuh sumbur, sehingga apabila banjir datang, diiringi dengan berbagai penyakit. Dan diantaranya adalah penyakit yang disebabkan oleh sampah.

Jakarta, banjir untuk selamanya


Jakarta, masih dan akan selalu banjir. Bagaimanapun Jakarta adalah kota yang berada pada dataran yang lumayan rendah. Jadi, mau tidak mau sebagian warga harus rela menikmati banjir setiap musim penghujan.

Selama pembangunan kota mega politan ini tidak dapat menggunakan pemikiran yang matang, dan tidak ada yang sungguh untuk memperbaikinya, maka selamat menikmati Jakarta banjir untuk selamanya

inter mezzo


"Aa Gym" kangen dengan berita dai yang satu ini? kalo kamu sebagai orang yang senang dengan ceramah Aa dan pengen tau kabarnya ini dia.

SENIN (4/12) pagi, Alfarini Eridani (37)--istri kedua K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)--berjumpa dengan "PR" di sebuah rumah di kompleks Pesantren Daarut Tauhiid (DT). Keponakan mantan Presiden RI, B.J. Habibie ini menyatakan terkejut mengetahui foto dirinya terpampang di halaman 1 "PR", Senin (4/12).

Dia menanyakan asal usul foto tersebut, dan "PR" pun menjelaskan foto setengah badan berbusana hitam itu diterima "PR" dari pasangan Hj. Ninih Muthmainnah (Teh Ninih) dan Aa Gym tatkala makan bersama di sebuah kafe di Jln. Dago Bandung pada Minggu (3/12) malam. Mendengar hal itu, Rini--begitu panggilan Alfarini Eridani--tersenyum.

Senin (4/12), memang hari istimewa bagi Rini.

04 December 2007

Masa Depanmu?

Puja dan puji marilah selalu kita panjatkan ke hadirat ilahi robbi yang memberikan keleluasaan kepada kita untuk berkarya, nge-blog atau kegiatan apapun yang kita lakukan sehari-hari. Betapa jarang kita menyinggung kebesaran dan karunia Tuhan yang diberikan olehnya melalui tulisan-tulisan kita. Baik itu di internet ataupun dalam kehidupan kita sehari-hari. Untuk itu, marilah kita singgung Zat yang Maha segalanya itu dalam setiap kesempatan yang kita miliki, terutama saat kita nge-Blog.

Sahabat, sudah sejauh mana Anda memprioritaskan masa depan? Atau, kita adalah orang yang terlena dengan kenikmatan, kemudahan yang kita alami saat ini. Marilah kita nikmati hari-hari yang kita lalui tetapi tetap memerhatikan untuk masa depan kita. Sebab, bagaimanapun masa depan adalah masa yang pasti kita alami, bagaimanapun bentuknya.

Selamat menata ulang cita-cita yang mungkin telah usang

01 December 2007

Jalak Harupat in Memorian

Tahun 2005 dimana saat itu aku masih duduk di bangku Aliyah, tepatnya di Madrasah Aliyah Negeri Cililin Bandung aku ikut meresmikan stadion yang diberi nama Jalak Harupat. Stadion itu dibangun begitu megahnya di areal pesawahan, Soreang Kabupaten Bandung.
Stadion itu diresmikan oleh Bupati Bandung Obar Sobarna. Pada upacara peresmian itu ada upacara yang sangat utama yang diikuti oleh 1000 orang atlet Pencak Silat yang ada di Bandung dan sekitarnya. Dan yang lebih membanggakan adalah kami semua adalah salah satu orang yang pertama kali mnginjakkan kaki di stadion itu.
Kini waktu telah berlalu, dan banyak dari para sukarelawan yang pada saat itu ikut meresmikan si Jalak Harupat kini hanya bisa menyaksikan dari jauh, dari layar televisi. Itupun hanya sesekali saja, kalau ada pertandingan penting yang digelar di situ. Maklumlah Persikab-nya belum masuk ke divisi utama alias masih atah adol.
Begitu banyak kenangan yang tersimpan dari si Jalak Harupat. Bayangkan saja, saat itu sekolah kami hendak menghadapi UN dan kami tetap merelakan diri untuk mengikuti acara tersebut. Untungnya, kami masih bisa menjaga konsistensi belajar kami.