Sebagai manusia yang Allah ciptakan dengan segala kelebihan, baik berupa akal fikiran, kesempurnaan bentuk fisik, maupun kelebihan-kelebihan lain yang Allah berikan, kita berada pada posisi utama dari makhluk lainnya. Namun di samping itu, kita juga diberi kesempatan apakah kita mau menjadi makhluk yang paling mulia atau makhluk yang paling hina dina.
Itulah kenapa manusia berpeluang melakukan berbagai kesalahan dalam hidupnya.
Ketika kita melakukan kesalahan, perasaan di hati kecil kita berkata bahwa kita telah berbuat salah. Dan sebagai manusia yang berpikir maka kita harus memperbaiki diri kita. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran:
"Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-Nisa:16)
"Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.S. Al-Maidah:39)
Itulah kenapa manusia berpeluang melakukan berbagai kesalahan dalam hidupnya.
Ketika kita melakukan kesalahan, perasaan di hati kecil kita berkata bahwa kita telah berbuat salah. Dan sebagai manusia yang berpikir maka kita harus memperbaiki diri kita. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran:
"Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-Nisa:16)
"Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.S. Al-Maidah:39)